Itu tas atau koper ?

00.22


Tas sekolah anak TK????

Sudah beberapa bulan ini kalau kebetulan mampir di swalayan Ad*, Ayesha selalu minta dibelikan tas sekolah yang modelnya ala koper itu loh. Kebetulan beberapa teman sekolahnya punya tas sekolah macam begitu.Saya terus terang keheranan, itu tas buat sekolah atau trunki buat travelling sich?

Sebagai emak yang pelit punya beberapa pertimbangan, jelas saya menolak menundanya.
Pertama: Anak TK kan bawaannya cuman bekal sama minum, lalu space sisanya buat apa? Malah nanti kalau pas lagi digeret jalan ada bunyi oplok-oplok saking kosongnya.
Kedua: Tas ala trunki itu secara tidak sadar akan menanamkan pemikiran kepada anak-anak kalau sekolah itu harus bawa barang banyak (baca: buku) dan sangat memberatkan. Dengan tas sekolah yang segedhe koper itu, saya bisa bawa baju kita bertiga dan printilannya buat pergi ke Jogja dua malam.
Ketiga. Saya mencoba untuk tidak tergoda rengekan Ayesha untuk selalu membelikan barang yang dia mau. 
Keempat. Ngirit, lah yaw!! Ini penting karena Ayesha punya banyak tas hadiah dari beli susu, kan itu juga bisa dipakai buat sekolah. Malu??? Ke laut aja sono......
Kelima. Shortcut untuk beli ini yaitu "Ayesha, nanti minta dibeliin nenek aja, ya!" Terbukti ketika neneknya menelpon, dia langsung to the point minta dibeliin tas. Cenchu saja neneknya langsung menjawab. ok.Yessss!!!

Jaman dulu saya TK, lupa-lupa inget apakah saya bawa tas atau enggak. Yang pasti, saya ingetnya selalu bawa gembes (tempat minum plastik yang pake tali). Kalaupun bawa tas, mungkin tas lungsuran dari kakak atau tas sederhana yang beli di pasar Johar. TK saya dulu kebanyakan muridnya 'anak kolong', warga kampung sekitar, termasuk tempat saya, jelas ya bukan termasuk kategori menengah ke atas. Jadi kemungkinan para muridnya enggak pada bawa tas.

Dulunya sih Ayesha enggak begitu ngiri dengan kepunyaan teman, tapi semenjak masuk TK, dia sering minta dibeliin seperti punya temannya.Karena sekolah Ayesha golongan mid-end, jadi barang yang dia minta juga enggak mahal-mahal kok -_-
Memilih sekolah buat anak yang biaya pendidikan dan biaya sosialnya sesuai dengan kemampuan orangtua memang penting banget buat saya. Biarpun secara financial mampu masuk ke sekolah X, tapi kalo enggak kuat ngelihat biaya pergaulan para anak maupun emaknya, saya ogah maksa ke situ. Ogah jadi 'social climber', ogah jadi sasaran 'mean moms', ogah anak saya jadi sasaran 'mean friends', dan sejenisnya.

Mengutip cerita teman, sebut saja Ibu X
Seorang anak (Y), anak teman suami Ibu X, yang bersekolah di salah satu sekolah elite, merengek-rengek minta diantar mobil ke sekolah setiap harinya. Ini gara-gara suka di-bully sama temannya, "Kamu mobilnya apa sih? Aku tadi diantar mobil Anu"
Karena orangtuanya belum punya mobil, jadilah Bapaknya harus pinjam mobil kantor setiap harinya, supaya anaknya enggak minder dengan pergaulan temannya.

What a pity!

*gambar diambil dari goggle, lupa web-nya apa

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe