Daftar PPDB : UN Dihapuskan !

07.11

 

UN Dihapus, Tukiman: Harus Ada Sistem Penggantinya | Radio Idola Semarang

 Gambar dari sini

Minggu ketiga bula Maret 2020, pembelajaran tatap muka resmi dihentikan karena pandemi Covid19.

Padahal UN SD akan serentak dilaksanakan sekitar pertengahan April. Rencananya lockdown hanya berjalan dua minggu, tapi enggak disangka, angka penderita Covid semakin naik dari hari ke hari sehingga kegiatan belajar di sekolah resmi dihentikan tanpa kejelasan kapan akan dimulai lagi.....sampai sekarang ya, gaesss. 

Ketidakjelasan dan kekhawatiran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa pandemi, membuat Mendikbud mengeluarkan keputusan bahwa UN tahun ajaran 2019/2020 dihapuskan.

Sebagai siswa emak-emak pejuang UN, berita ini menggembirakan sangat buat anaku dan aku, tentunya. Gilak memang, sekarang saya baru tahu dan bener-bner merasakan kenapa UN ini bikin orangtua murid stress, senewan, dan hal-hal lain yang meresahkan hati dan pikiran. 

Teringat banget, ketika baru memulai pembelajaran semester awal di kelas 6, murid, dan ortunya tentunya, sudah diberikan gambaran yang menyeramkan dan menyedihkan tentang serba-serbi UN. Mulai materi hapalan tambahan pelajaran untuk khusus untuk 3 pelajaran UN, jadwal try out yang harus diikuti setiap bulannya, training motivasi, doa bersama / mabit, yang semuanya ini harus dijalanin sama murid kelas 6. Intinya, buat orangtua dan murid yang tujuannnya mendaftar masuk SMP negeri, UN ini benar-benar menegangkan. 

Jaman old dulu, UN SD mencakup 5 mata pelajaran. Ketahuan angkatan tua ya! Materi nya, memang sih enggak bisa dibilang gampang......buat saya. Soalnya nilai NEM saya juga bukan yang uwow banget, tapi cukuplah... cukup mefeet, maksudnya. Hahaha....Waktu itu punya nilai rata-rata 8 lebih, sudah cukup membaggakan diriku. Seng penting, bisa masuk SMP impian. SMP fovorit di Semarang satu-satunya yang kalau hari Jumat, seragamnnya putih-khaki. Pokoke kalau hari Jumat pakai baju seragam itu, keliatan sekolahnya dimana. Ngehits rasanya kalau dilihat teman lain pake seragam itu. Hahaha..... rasanya cethek banget cita-citanya

Jaman now, UN SD hanya 3 mata pelajaran. Iya TIGA aja, tapi kok rasanya lebih susah daripada jaman ku dulu. Setelah saya baca dan lihat materi UN ini, ajiib abis dah. Materi anak SD sama dengan materi pelajaran SMP dulu. Materi IPA sudah mencakup monokotil, dikotil, vertebrata, hewan yang bertelur dan yang beranak dalam kubur. Matematika....menghitung dimensi dan kecepatan pun lewaatt. Kebayang, dalam satu minggu para murid harus melahap materi ini selain  pelajaran kurikulum kelas 6, dan juga materi UN. 

Nilai rata-rata UN 8 dianggap rendah dan sulit untuk mendaftar ke SMP favorit, tanpa ada poin yang penambah lainnya, misalnya prestasi atau nilai lingkungan. Jadi enggak heran, dari tahun ke tahun, sanak-anak dituntut belajar lebh menggila dan emak-emak selalu menuntut agar UN dihapuskan.

Awal tahun 2020. terbersit secercah harapan buat para murid dan ortu, ada desas desus bahwa UN dihapus. Eh, tapi boong!!! 😓😒😂

Sesuai info mas Menteri, UN tidak dihapus tapi diganti dengan yang namanya assesmen kompetensi nasional.  Jika tadinya, UN diselenggarakan oleh Diknas, maka UN yang bukan 'baru' dilaksanakan mandiri oleh sekolah yang bersangkutan. 

Apakah masalah selesai sampai disitu? Apakah membuat UN jadi terasa lebih mudah? Oh tentu tidak, Barbara....

Jika penilaian UN tadinya hanya mencakup 3 mata pelajaran, maka UN 'baru' akan mencakup mapel  yang lain, termasuk IPS, Pkn, Seni Budaya,  PJok. Disampaikan oleh Mas Mendikbud bahwa penambahan ini dimaksudkan untuk mendorong literasi murid dan mengembangkan kemampuan akademik di bidang selain 3 mapel tersebut. Pemikirannya juga didasarkan bahwa dengan lebih banyak mapel, siswa dimungkinkan untuk mendapatkan nilai UN maksimal. Bisa saja, siswa tidak meraih hasil maksimal di tiga mapel utama, tapi dia mencapai nilai maksimal di PKn dan PJok. Ini sebagai contoh. 

Paham ya? Apa bedanya? Ya enggak ada, tetap sama saja kok. Jadi, semua mapel di atas harus tetap dipelajari dan dihapalkan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Yuuk lah kita kezel dan mumet berjamaah !!! Anakku juga senewen karena sudah fokus 6 bulan berkutat dengan 3 mapel, sekarang nambah yang lain. Orangtua protes juga enggak bkal didengat. Rakyat mah harus menerima dengan besar hati dan lapang dada. Seng sabar ya, Nduk !!

Hingga akhirnya pandemi covid datang dan UN tahun ajaran 2019/2020 tidak akan mungkin bisa dilaksanakan.  Lalu, mendaftar ke SMP Negeri dengan nilai apa?

Sesuai dengan informasi dari Diknas dan sekolah, bahwa nilai yang akan dijadikan pengganti nilai UN adalah rata-rata nilai pengetahuan (teori) mapel IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika dari kelas 4 semester 1 - 2, kelas 5 semester 1 - 2, dan kelas 6 semester 1.

Nilai ini bisa dihitung sendiri dan bisa dijadikan ancer-ancer untuk pendaftaran SMP negeri. Dari sini kita bisa memantau kira-kira dengan berbekal prakiraan nilai tersebut, anak kita bisa masuk di sekolah mana.

Tapi nilai ini bukan mutlak, karena buat yang punya prestasi, sesuai yang saya tulis di atas, akan ada nilai tambahan yang memungkinkan siswa mendapat nilai lebih. Yang berdomisili di dekat sekolah yang di tuju, juga bisa memberikan poin plus.

Next step, siap-siap untuk daftar PPDB online kota Semarang !!

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe